Komunitas Alumni Ilmu Tanah UGM Tanam 1.200 Bibit Kakao di Dlingo, Dorong Agroforestri Berkelanjutan
AgrotechIndonesia, Bantul – Komunitas Alumni Ilmu Tanah
Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Komunitas Lemah Teles
melaksanakan kegiatan penanaman 1.200 bibit kakao varietas MCC02 di Desa
Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Sabtu (6/12/2025). Kegiatan ini
menjadi bagian dari komitmen alumni UGM dalam memperkuat penerapan ilmu dan
teknologi di tengah masyarakat, khususnya pada pengelolaan hutan rakyat
berbasis keberlanjutan.
Komunitas Alumni Ilmu Tanah UGM Tanam 1.200 Bibit Kakao di Dlingo, Dorong Agroforestri Berkelanjutan
Kegiatan penanaman tersebut
merupakan hasil kolaborasi strategis antara Komunitas Lemah Teles dengan
Kelompok Tani Hutan (KTH) Jasema. Program ini didukung pendanaan dari Badan
Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) melalui agenda nasional Indonesia’s
FOLU Net Sink 2030 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia. Melalui skema ini, UGM berperan aktif menjembatani transfer
pengetahuan akademik ke dalam praktik pembangunan desa yang berorientasi pada
keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.
Program Manager Lemah Teles, Sidqi
Mubarok, menyampaikan bahwa penanaman ribuan bibit kakao tersebut merupakan
wujud nyata kontribusi alumni UGM dalam pelestarian lingkungan berbasis
pemberdayaan masyarakat. Kakao dipilih karena memiliki nilai ekonomi yang
menjanjikan dengan tren pasar yang relatif stabil.
Komunitas Alumni Ilmu Tanah UGM Tanam 1.200 Bibit Kakao di Dlingo, Dorong Agroforestri Berkelanjutan
“Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas lahan hutan
rakyat, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan petani dalam
jangka panjang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sidqi menjelaskan
bahwa program yang telah berjalan sejak paruh kedua tahun 2025 ini mengadopsi
pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dalam mengembangkan
model agroforestri yang adaptif. Pendekatan tersebut dinilai penting untuk
mengurangi ketergantungan petani terhadap komoditas kayu, sekaligus mendorong
diversifikasi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), khususnya kakao, guna memperkuat
ketahanan ekonomi petani dan menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Rangkaian kegiatan diawali dengan
bimbingan teknis singkat terkait budidaya kakao kepada anggota KTH Jasema. Pada
sesi penanaman, masyarakat Desa Terong terlibat aktif menurunkan bibit ke lahan
sebagai langkah awal pengembangan kakao di wilayah tersebut. “Kolaborasi ini
diharapkan dapat membuka peluang Desa Terong berkembang menjadi sentra
hilirisasi produk kakao di masa mendatang,” jelas Sidqi.
Menutup kegiatan, Sidqi menyampaikan
apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah atas dukungan pendanaan dan
kepercayaan yang diberikan. Sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi, kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara alumni,
akademisi, dan masyarakat dalam menghadirkan praktik agroforestri
berkelanjutan.
“Alhamdulillah, penanaman 1.200 bibit kakao hari ini berjalan lancar. Terima
kasih kepada FOLU Net Sink dan BPDLH yang telah mempercayakan pengelolaan dana
kepada KTH Jasema,” tutupnya.
Sementara itu, Lurah Desa Terong,
Sugiyono, S.E., menyampaikan apresiasi atas pendampingan yang diberikan UGM
bersama mitra program. Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada
Komunitas Lemah Teles serta FOLU Net Sink atas dukungan yang telah diberikan
kepada masyarakat desa.
“Kami berharap tanaman kakao ini dapat tumbuh optimal dan memberikan dampak
positif bagi peningkatan ekonomi, ketahanan pangan, serta kesejahteraan
masyarakat Desa Terong,” ujarnya.
Sumber : https://ugm.ac.id/