UNDIP dan PT Charoen Pokphand Indonesia Bangun Kandang Closed House Modern Berbasis IoT di Batang
AgrotechIndonesia.com - Batang, Universitas
Diponegoro (UNDIP) melalui Badan Pengelola Kampus di Luar Kampus Utama (BPK2U)
bekerja sama dengan PT Charoen Pokphand Indonesia melakukan peletakan batu
pertama pembangunan Kandang Closed House Modern berbasis Internet of Things
(IoT) di area BPK2U, Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten
Batang, pada Selasa (7/10/2025).UNDIP dan PT Charoen Pokphand Indonesia Bangun Kandang Closed House Modern Berbasis IoT di Batang
Kandang modern ini merupakan hibah ketiga
dari PT Charoen Pokphand Indonesia kepada UNDIP, setelah dua kandang serupa
dibangun di Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP Semarang. Fasilitas ini
dirancang untuk menjadi pusat riset, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang peternakan ayam pedaging modern.
Sekjen PT Charoen Pokphand Indonesia, Andi Magdalena
Siadari, menyampaikan bahwa hibah ini diberikan untuk
memperkuat kolaborasi dunia industri dan pendidikan tinggi dalam mendorong
ketahanan pangan nasional.
“Kandang di BPK2U Batang ini berada dekat
masyarakat, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan. Selain untuk mahasiswa
dan dosen, kandang ini juga menjadi sarana edukasi bagi pelajar SMK dan Karang
Taruna, karena dilengkapi teknologi berbasis kecerdasan buatan,” ujarnya.
Kandang Closed House Modern yang akan dibangun
memiliki dua
lantai dengan ukuran 9 x 72 meter, berkapasitas 16 ribu ekor
ayam. Lantai pertama difungsikan sebagai pusat
pengembangan Smart Farming, sementara lantai kedua digunakan
untuk pengawasan
operasional dan efisiensi energi.
Berbeda dengan kandang konvensional, sistem
ini menggunakan teknologi IoT untuk memantau suhu, kelembapan, pakan, dan kondisi ayam
secara otomatis. Dengan sistem tertutup, tingkat kematian ayam
dapat diminimalkan, sementara efisiensi biaya dan tenaga kerja meningkat.
Kepala BPK2U UNDIP, Prof. Dr. Ir. Bambang Waluyo
Hadi Eko Prasetiyono, M.S., M.Agr., IPU., menyampaikan
harapannya agar keberadaan kandang ini tidak hanya bermanfaat bagi akademisi,
tetapi juga masyarakat sekitar.
“Kami ingin masyarakat bisa belajar cara
pemeliharaan ayam pedaging yang efektif dan efisien, sehingga mampu
berkontribusi pada ketahanan pangan,” ungkapnya.
Kepala Desa Tumbrep, Muhammad Najib,
turut mengapresiasi langkah UNDIP dan PT Charoen Pokphand Indonesia. Menurutnya,
pembangunan kandang modern ini membuka peluang baru bagi generasi muda untuk
belajar wirausaha di bidang peternakan ayam pedaging.
“Selama ini masyarakat hanya mengenal
peternakan ayam petelur. Dengan adanya kandang ini, anak muda bisa belajar dan
memulai usaha ayam pedaging di desanya sendiri,” tuturnya.
Pembangunan kandang ini ditargetkan rampung dalam
tiga bulan ke depan. Selain berkontribusi pada peningkatan
produktivitas ayam pedaging, proyek ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs) poin ke-2: Tanpa Kelaparan (Zero Hunger), yakni
memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Sumber : https://undip.ac.id/