Pemda Pohuwato Luncurkan Gerbang Pohuwato Siap: Wujudkan Pohuwato Sehat, Hijau, dan Produktif
![]() |
| Pemda Pohuwato Luncurkan Gerbang Pohuwato Siap: Wujudkan Pohuwato Sehat, Hijau, dan Produktif |
Program ini menjadi langkah nyata Pemda Pohuwato dalam mendorong pembangunan
berkelanjutan berbasis lingkungan. Salah satu implementasinya adalah Gerakan
Pohuwato Hijau, yang diwujudkan melalui rehabilitasi lahan dengan
penanaman MPTS (multi purpose trees species) — tanaman
multiguna bernilai ekonomi dan ekologi seperti durian, alpukat, kakao, serta
berbagai jenis tanaman kayu.
Kepala Baperlitbang Pohuwato menyebutkan bahwa gerakan ini merupakan respon
terhadap kondisi lingkungan daerah yang semakin rentan terhadap bencana.
“Hujan satu-dua hari saja langsung banjir,” ujarnya.
Sebagai sebuah gerakan berkelanjutan, program ini diawali dari wilayah
Taluditi yang merupakan daerah hulu Sungai Randangan, salah satu Daerah Aliran
Sungai (DAS) utama di Kabupaten Pohuwato.
Keterlibatan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit III Pohuwato
turut memperkuat kegiatan ini. Menurut Kepala KPH Unit III Pohuwato, Srijono,
pihaknya telah menyiapkan 120.000 benih untuk mendukung
pelaksanaan program tersebut.
“Dari total 120.000 benih yang disiapkan, sekitar 60 persen sudah ditanam.
Targetnya, seluruh penanaman selesai pada Desember 2025,” jelasnya.
Selain meluncurkan program Gerbang Pohuwato Siap, Bupati Pohuwato Syaipul
Mbuinga juga melakukan kunjungan lapangan ke Program Kakao
Berkelanjutan Burung Indonesia di wilayah Gorontalo. Program ini
mencakup 11 desa di dua kecamatan di Kabupaten Pohuwato, dan
bertujuan meningkatkan kapasitas petani kakao melalui berbagai kegiatan
pelatihan dan pembangunan infrastruktur pertanian.
Kegiatan tersebut meliputi Training of Trainer (ToT)
agronomi kakao bagi 22 petani dari 11 desa di Mars Cocoa
Academy, Sulawesi Selatan, serta Sekolah Lapang bagi 360
petani yang didampingi dalam praktik pertanian kakao berkelanjutan.
Selain itu, Burung Indonesia juga membangun pembibitan kakao masyarakat
(community nursery), rumah produksi kompos, fasilitas
fermentasi, gudang penyimpanan hasil pertanian, serta
solar dryer untuk pengeringan biji kakao.
Dalam kunjungannya ke fasilitas pembibitan kakao di Puncak Jaya, Bupati
Syaipul Mbuinga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Burung Indonesia dalam
membina masyarakat secara langsung.
“Saya sangat terkesan dengan kondisi pembibitan kakao yang dikelola
masyarakat sendiri dengan pendampingan intensif dari Burung Indonesia,”
ungkapnya.
Koordinator Program Burung Indonesia wilayah Gorontalo, Marahalim
Siagian, menambahkan bahwa lembaganya telah membangun fasilitas serupa
di tujuh desa di Kecamatan Taluditi dan empat desa di
Kecamatan Wanggarasi.
“Khusus di Puncak Jaya, fasilitas yang dibangun lebih lengkap karena
mencakup solar dryer, fasilitas fermentasi, gudang penyimpanan kakao, serta
sekretariat pengelola,” ujarnya.
Bupati Syaipul Mbuinga menegaskan bahwa kolaborasi dengan Burung Indonesia
menjadi bagian penting dalam memperkuat agenda pembangunan daerah, terutama
dalam bidang pertanian berkelanjutan dan ketahanan lingkungan. Ia juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada Burung Indonesia atas kontribusi besar
bagi masyarakat Pohuwato.
Kegiatan Burung Indonesia di Pohuwato ini turut mendukung program Agro-Maritim
yang digagas oleh Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil
Gubernur Idah Syahidah, sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam
membangun daerah hijau dan produktif.
Sumber: rri.co.id
