BREAKING NEWS

Atap Masjid Al-Marifah di Cengkareng Disulap Jadi Lahan Urban Farming, Hasilkan Puluhan Kilogram Sayur dan Buah Setiap Bulan

Atap Masjid Al-Marifah di Cengkareng Disulap Jadi Lahan Urban Farming, Hasilkan Puluhan Kilogram Sayur dan Buah Setiap Bulan
AgrotechIndonesia.com, Jakarta, Di tengah padatnya permukiman Cengkareng, Jakarta Barat, atap Masjid Al-Marifah kini menjelma menjadi kebun hijau produktif. Lahan seluas 200 meter persegi itu disulap menjadi area urban farming atau pertanian perkotaan yang menghasilkan puluhan kilogram sayuran dan buah-buahan setiap bulan.

Pantauan di lokasi menunjukkan deretan pipa-pipa hidroponik berjajar rapi dengan tanaman kangkung, selada, pokcoy, dan berbagai sayuran segar lainnya. Tak hanya sayuran, pohon melon yang tumbuh subur secara hidroponik juga menghiasi atap masjid tersebut.

Ketua Kelompok Tani Masjid Al-Marifah, Irda Nur Ismi, mengungkapkan bahwa ide untuk memanfaatkan atap masjid ini muncul saat masa pandemi Covid-19. Kala itu, aktivitas masyarakat terbatas akibat kebijakan work from home (WFH), sehingga muncul gagasan untuk menjadikan rooftop masjid sebagai sarana produktif.

“Awalnya kami hanya membangun satu instalasi hidroponik dengan sekitar 300 lubang tanam. Sekarang sudah berkembang pesat, sempat mencapai 8.000 lubang tanam, dan kini stabil di 2.000 lubang tanam,” ujar Irda, Senin (6/10/2025).

Menurut Irda, seluruh instalasi dibuat dari bahan daur ulang, seperti pipa paralon bekas, pompa air kecil, dan botol plastik. Tanaman tumbuh tanpa tanah dengan sistem sirkulasi air yang diatur rutin setiap hari.

“Kami memastikan kadar nutrisi tetap terjaga. Dengan cara ini, sayur dan buah bisa tumbuh subur meski di lahan terbatas,” jelasnya.

Hasilnya cukup mengesankan. Dalam sebulan, kelompok tani masjid ini bisa memanen 50–60 kilogram sayuran dan sekitar 90 kilogram buah melon. Hasil panen dijual kepada masyarakat sekitar, dan hasil penjualannya digunakan untuk biaya operasional dan penguatan ekonomi masjid.

“Hasil panennya kami masukkan ke kas masjid setelah dikurangi biaya produksi. Ini bentuk pemberdayaan ekonomi berbasis masjid agar lebih berdaya,” tambah Irda.

Tak hanya menghasilkan keuntungan ekonomi, kegiatan urban farming ini juga menjadi sarana edukasi masyarakat. Banyak warga yang datang langsung untuk belajar, bahkan merasakan pengalaman memetik melon dari pohonnya sendiri.

“Respon masyarakat sangat positif. Ada yang sampai memesan buah sebelum panen tiba. Jadi setiap kali panen, hasilnya langsung habis,” kata Irda dengan bangga.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C. Palit, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif pertanian atap tersebut. Ia menilai program ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Konsep urban farming seperti ini harus terus dikembangkan untuk mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan Bapak Presiden. Di Jakarta Barat sendiri sudah ada beberapa lokasi, termasuk di area kantor Wali Kota,” ujarnya.

Dengan keberhasilan ini, Masjid Al-Marifah Cengkareng tak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan edukasi lingkungan, sekaligus bukti nyata bahwa ruang terbatas di perkotaan tetap bisa produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sumber : https://wartakota.tribunnews.com/

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar