SMK Negeri 1 Kedawung Sragen Jadi Pemasok Buah Kelengkeng untuk Program Makan Bergizi Gratis
AgrotechIndonesia.com, Sragen - SMK Negeri 1 Kedawung, Kabupaten Sragen, kembali menunjukkan perannya dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Sekolah berbasis pertanian ini tidak hanya berfokus pada pendidikan vokasi dan peningkatan kualitas lulusan, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah. SMK Negeri 1 Kedawung Sragen Jadi Pemasok Buah Kelengkeng untuk Program Makan Bergizi Gratis (ft. ilustrasi by. AI)
Salah satu produk unggulan sekolah ini, yakni buah kelengkeng, kini menjadi pemasok utama untuk dua dapur Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di wilayah Kedawung dan Sragen Kota.
Kepala SMK Negeri 1 Kedawung, Fahmi Khoiruman, mengungkapkan kebanggaannya atas keikutsertaan sekolah dalam mendukung program MBG. “Sebagai sekolah pertanian, kami memiliki ratusan pohon kelengkeng yang dirawat secara intensif. Ketika hasil panen siswa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujarnya pada Selasa (7/10/2025).
Fahmi menjelaskan, kelengkeng hasil kebun sekolah memiliki sejumlah keunggulan, seperti ukuran biji yang kecil, daging buah tebal, rasa manis, dan produktivitas tinggi sepanjang tahun. Kondisi tersebut memungkinkan suplai buah berjalan secara berkelanjutan. “Kami menjaga agar panen tidak serentak sehingga suplai ke dapur SPPG bisa terus berlanjut,” tambahnya.
Setiap pohon kelengkeng di kebun sekolah mampu menghasilkan panen antara 2 hingga 2,5 kuintal per musim. Selain kelengkeng, sekolah juga membudidayakan beragam tanaman buah lain sebagai alternatif suplai ketika masa panen tiba.
Sementara itu, Indrasno, pengelola kebun sekolah, menyebutkan bahwa pengiriman buah untuk kebutuhan dapur SPPG sudah dilakukan secara rutin sejak dua minggu terakhir. “Rata-rata kami mengirim lebih dari satu kuintal setiap kali pengiriman, dan totalnya sudah mencapai lebih dari dua kuintal,” jelasnya.
Sebelum bergabung dalam program MBG, hasil pertanian SMK Negeri 1 Kedawung sebenarnya sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Kini, keterlibatan sekolah dalam program pemerintah ini semakin memperkuat perannya sebagai lembaga pendidikan vokasi yang produktif, mandiri, dan berorientasi sosial.
Indrasno menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan strategi pemupukan dan perawatan tanaman untuk menjaga produktivitas kebun, terutama menjelang momen permintaan tinggi seperti Hari Raya Lebaran.
Tak hanya fokus pada sektor buah-buahan, sekolah ini juga tengah mengembangkan potensi produk olahan pangan dari unit-unit keahlian lain, seperti olahan ikan lele, daging ayam, dan roti. Produk tersebut merupakan hasil praktik siswa dari kompetensi keahlian peternakan, perikanan, dan tata boga, yang nantinya dapat menjadi tambahan suplai untuk dapur SPPG.
Selain berperan dalam program MBG, SMK Negeri 1 Kedawung juga aktif menjalankan program “SMK Mbangun Desa” bersama Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, serta menjalin kemitraan dengan SLB Negeri Sragen. Inisiatif tersebut menjadi wujud nyata kontribusi sekolah terhadap pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dengan berbagai langkah nyata tersebut, SMK Negeri 1 Kedawung Sragen membuktikan bahwa sekolah vokasi tidak hanya mencetak tenaga terampil, tetapi juga menjadi motor penggerak ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi lokal.
Sumber: rri.co.id