Wisata Agro Petik Semangka Panggil Jatipurno: Belajar Bertani Sambil Rekreasi
![]() |
Wisata Agro Petik Semangka Panggil Jatipurno: Belajar Bertani Sambil Rekreasi |
“Seru sekali karena kita bisa memilih semangka
sendiri, mencicipi rasanya lebih dulu, dan harganya pun terjangkau. Saya beli
beberapa buah untuk keluarga di Wonogiri,” ungkap Sri Marni sambil tersenyum.
Keunikan wisata ini terletak pada konsep panen
petik sendiri. Pengunjung bebas memilih semangka di lahan tanpa pungutan tiket
masuk atau parkir. Setelah memetik, buah akan ditimbang dan dibayar sesuai
beratnya. Saat ini tersedia varietas semangka inul (lonjong) merah dan semangka
inul (lonjong) kuning di area kurang lebih satu hektare. Harga semangka
langsung dari lahan dipatok Rp7.000 per kilogram.
“Selain memetik buah, pengunjung juga
dipersilakan bertanya tentang proses budidaya semangka. Jadi bukan hanya
berwisata, tetapi juga belajar,” tutur Hartanto. Ia menambahkan, buah semangka
masih tersedia sampai akhir Oktober.
Meski baru dibuka, wisata ini telah dilengkapi
fasilitas dasar seperti area parkir, toilet, dan gazebo. Ke depan, Posluhkel
Makmur berencana mengembangkan paket wisata edukasi agro untuk sekolah atau
rombongan agar pengunjung dapat belajar langsung tentang budidaya semangka dan
tanaman hortikultura lainnya.
Konsep wisata agro ini terbukti memberi dampak
positif bagi masyarakat sekitar. “Dulu petani menjual hasil panen ke tengkulak
dengan harga lebih rendah. Sekarang, dengan konsep petik sendiri, penghasilan
petani lebih baik dan pengunjung pun mendapat pengalaman berbeda,” ujar
Hartanto.
Pemerintah setempat juga menunjukkan
dukungannya melalui promosi ke masyarakat luas dan menjadikan agenda wisata ini
bagian dari kegiatan tahunan di wilayah Jatipurno. Dalam waktu dekat, Rabu
(8/10/2025), akan digelar kegiatan outing class bersama TK dan PAUD
se-Jatipurno yang dihadiri Camat Jatipurno Nur Dhana Setiawan, S.Kom, serta
GAPOKTAN Jatimuyo.
Hartanto berharap, ke depan semakin banyak
petani bergabung sehingga tidak hanya semangka, tetapi juga komoditas lain
dapat menjadi daya tarik wisata petik sendiri. “Kami ingin wisata ini menjadi
pusat edukasi dan rekreasi masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan
petani lokal,” pungkasnya.